Pergantian
detik begitu terdengar jelas saat tulisan ini dibuat. Mungkin karena suasana
rumah terlalu sunyi. Tampaknya semua orang dirumah ini sudah berada dimimpi
mereka masing-masing. Waktu sudah menunjukkan pukul setengah 2 malam. Dan mata
saya seolah enggan untuk menutup. Barangkali ini efek kafein yang saya konsumsi
magrib tadi. Ya sudahlah, menulis saja.
Sekarang,
mau nulis tentang apa? hmm. Tentang kuliah ajalah ya. menurut saya topik ini
selalu seru untuk dibahas. Tidak ada habisnya.
Oke..
Kurang
lebih usia saya menjadi seorang mahasiswi baru memasuki minggu ke-3. Masih begitu
muda. Disaat minggu pertama, semua berjalan lancar. Walaupun jadwal kuliah
masih berantakan. Dosen yang masuk hanya perkenalan dan penjelasan sistem penilaian. Minggu kedua pun datang, materi kuliah mulai berdatangan, silih berganti
tugas minta diselesaikan, tidur pun sudah tak karuan. Minggu ketiga, tugas
merajalela, keluh kesah hampir menguasa.
Tugas
menumpuk. Yah, inilah salahsatu keluh kesah yang selalu diucapkan beberapa
teman saya dikelas. Memang, takbisa dipungkiri, perkara tugas ujung-ujungnya
keluahan yang keluar. Awal-awalnya saya juga begitu, mengeluh: “Yaampun tugas terus.. kapan bisa nyantai
kalau begini..” tapi, sekarang saya sedang berusaha untuk tidak mengeluarkan
sepatahkata keluhan dari mulut saya. Dari sebuah buku yang pernah saya baca, menuliskan
bahwa Allah sangat membeci orang yang selalu mengeluh, seakan hidup nya lah
yang sengsara, seakan takada nikmat yang Allah berikan kepadanya. Murkalah Allah
kepadanya. Jangan cuma berkeluh kesah, bersyukurlah!”
Satuhal yang saya lakukan ketika lisan saya
ingin mengeluh, cepat-cepat saya tangkis semuanya dengan bercermin. Saya bercermin
bukan untuk berdandan, tapi saya ingin melihat diri saya sebenarnya, ingin
mengoreksi kesalahan saya. Disaat bercermin, saya selalu bertanya: “Dengan saya mengeluh, untungnya apa buat
saya? Dengan saya mengeluh, apa semua tugas bisa selesai begitu saja?”
pelan-pelan saya jawab sendiri pertanyaan yang saya lontarkan itu: “tidak ada satupun keuntungan yang bisa saya ambil ketika saya
mengeluh, malahan yang bertambah adalah beban. Sudah cukup sajalah tugas yang
menumpuk, jangan ditambah lagi dengan beban keluhan yang dibuat sendiri. Jangan ngeluh, jangan ya...!!”
Wah.. Sepertinya
efek kafein mulai menghilang, kantuk sayapun sudah datang, selamat tidur, sayang.
Baca
doa, pejam mata, bermimpilah!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar