Jumat, 12 Agustus 2016

ISTIQOMAH


Assalamu’alaykum, yaa akhi yaa ukhti.
Kali ini saya mau posting #notetoourself. Biar tulisannya bisa jadi pengingat baik untuk yang baca, terlebih untuk yang nulis. Jadi, jangan merasa tersindir yaa. Hanya jadi #remembertoourself aja, kok.

Untuk mempersingkat waktu, langsung ajadeh ya kita bahas postingan ini sesuai judulnya, Istiqomah.

Sebelum membahas lebih jauh, saya mau nanya dulu boleh ya.

Pernah gak  sih ketika kamu sedang berproses menjadi lebih baik, terus ada temen yang ngomentarin proses kamu dengan bilang “semoga istiqomah terus yaa” atau komentar lain yang seirama? Pernah? 

Coba dijawab, kalo sudah pernah, saya rasa kamu tau dong yang dimaksud dengan Istiqomah itu apa. Nah, buat kamu yang belum pernah dikomentarin demikian, coba deh, maju selangkah demi selangkah menuju kebaikan, ntar ada kok yang doain ‘semoga istiqomah yaa’. Dan kamu akan tau apa itu Istiqomah. Yuk hijrah. Hijrah kejalan yang lebih diridhoi Allah. Hamasah!

“eh win, tadi kan ngebahas Istiqomah ya, ini kenapa Hijrah ikut-ikutan dibahas? Emang siapa sih Hijrah itu?

Oh iya, lupa dikenalin. Jadi gini loh, Hijrah sama Istiqomah itu punya hubungan yang erat. Yah bisa dikatakan seperti saudara kandung, harus saling mendukung. Dimana ada Hijrah, disitu pula ada Istiqomah. Keduanya gak boleh ada yang dipisah. Kenapa? Nah ini yang akan kita bahas.