Selasa, 23 April 2013

Diam Diam

Sssst. Diam!

Diam-diam aku mulai mengagumi mu.
Diam-diam aku mulai menyukai mu.
Diam-diam aku selalu memantau mu.
Diam-diam aku selalu memperhatikan gerak-gerik mu.
Diam-diam aku sering melihat linimasa twitter mu.
Diam-diam aku sering mengkhayal tentang mu.
Diam-diam aku mulai merasakan rindu.

Itulah secercah penggalan seseorang yang mencintai secara diam-diam. Apakah kamu pernah merasakannya? Bagaimana rasanya? Awalnya mungkin enak, tapi pada akhirnya bisa aja nyiksa diri sendiri. Bagi kamu yang udah pernah ngerasain rasanya mencintai diam-diam, mungkin udah gaperlu dijelasin lagi, udah pada tau lah. Nah bagi kamu yang belum pernah ngerasain, bisa kamu baca cerita simpel dibawah ini..

Ini dia contohnya, cerita tentang ‘mencintai secara diam-diam’..
Perkenalkan, nama aku Azura, aku termasuk cewek pemalu, tapi gak malu-maluin lah. Kali ini aku mau nyeritain sedikit pengalaman aku waktu masih disekolah. Ohya, ceritanya memang waktu sekolah, tapi kisahnya disuatu bimbel ternama dikotaku.
Begini ceritanya...

Rabu, 10 April 2013

Aku

Aku adalah wanita pertama yang dilahirkan dari rahim seorang wanita mulia.
Aku, yang kata mama harus jadi wanita kuat, patuh, taat, dan serba bisa.
Aku, yang kata papa harus jadi wanita yang tidak manja, mandiri, dan percaya diri.
Aku, yang kata mereka harus jadi contoh yang baik untuk adik-adikku.
Aku harus buktikan bahwa aku bisa menjadi ‘apa yang dikatakan mama-papa’
Aku harus jadi wanita kuat, yang selalu tabah jika ada masalah.
Aku harus jadi wanita yang tidak lemah, yang tidak hanya mengandalkan air mata.
Aku harus jadi wanita yang percaya diri, bisa mengendalikan emosi dan berprestasi.
Aku, yang harus bisa jadi kebanggaan mereka kelak.
Aku berjanji, suatu saat nanti. :)