Selasa, 23 April 2013

Diam Diam

Sssst. Diam!

Diam-diam aku mulai mengagumi mu.
Diam-diam aku mulai menyukai mu.
Diam-diam aku selalu memantau mu.
Diam-diam aku selalu memperhatikan gerak-gerik mu.
Diam-diam aku sering melihat linimasa twitter mu.
Diam-diam aku sering mengkhayal tentang mu.
Diam-diam aku mulai merasakan rindu.

Itulah secercah penggalan seseorang yang mencintai secara diam-diam. Apakah kamu pernah merasakannya? Bagaimana rasanya? Awalnya mungkin enak, tapi pada akhirnya bisa aja nyiksa diri sendiri. Bagi kamu yang udah pernah ngerasain rasanya mencintai diam-diam, mungkin udah gaperlu dijelasin lagi, udah pada tau lah. Nah bagi kamu yang belum pernah ngerasain, bisa kamu baca cerita simpel dibawah ini..

Ini dia contohnya, cerita tentang ‘mencintai secara diam-diam’..
Perkenalkan, nama aku Azura, aku termasuk cewek pemalu, tapi gak malu-maluin lah. Kali ini aku mau nyeritain sedikit pengalaman aku waktu masih disekolah. Ohya, ceritanya memang waktu sekolah, tapi kisahnya disuatu bimbel ternama dikotaku.
Begini ceritanya...
Aku bertemu dengan seorang cowok yang menurutku sangat menawan, disuatu bimbingan belajar. Sebut saja namanya Trio.  Aku dan Trio dari sekolah yang berbeda, tidak hal nya di bimbel, Aku berkesempatan duduk dikelas yang sama dengan Trio. Jadwal bimbel yang  3 kali pertemuan dalam seminggu itulah yang membuatku mulai merasakan hal-hal aneh dalam segi ‘perasaan’. Mulai timbul perasaan kagum, mungkin karena banyak hal positif yang menurutku hanya Trio yang punya, Trio beda dari cowok-cowok yang ada dikelas itu. Menurutku, Trio pintar, rajin nyatat, charming, selalu memperhatikan apa yang tentor  jelaskan, manis, gaya nya keren, cakep, lucu, ah begitu sempurna dia dimataku. Sedangkan cowok-cowok lain yang ada dikelas itu, suka bikin rusuh, ribut, datangnya juga suka telat, bikin konsentrasi hilang, yapokoknya mereka semua gaseperti Trio yang calm. Oke, kembali lagi ke cowok yang aku kagumi, Trio. Dari awal aku melihat dia, aku sungguh sudah menjadi secret admirer nya dia loh. Tepat! Pengagum rahasia. Udah gaperlu dijelasin lagi alasannya, dia menawan!
Aku mengagumi nya. Rasa kagum itu berubah jadi rasa suka. Diam-diam Aku mulai menyukai Trio. Aku mulai sering memperhatikan gerak-geriknya. Maklum lah, seorang secretadmirer, bisanya cuma memantau dari kejauhan. Sejak hari pertama aku jadi pengagumnya dia, aku selalu kepoin tweet-tweet nya dia. Mungkin kamu heran kenapa aku bisa tau uname twitternya dia? Yaaduh, udah disebutin kan tadi, aku seorang secret admirer, apasih yang gabisa dilakuin oleh seorang secret admirer yang berhubungan dengan doi, hanya untuk mengetahui Uname twitternya dia itu adalah hal kecil. Walaupun gak follow-follow-an, tapi hampir setiap hari Aku selalu ngestalk linimasa twitternya Trio, tapi sayangnya, dia jarang berkicau didunia yang lagi digandrungin mulai dari ABG sampe Pejabat Tinggi Negara, yap! Twitter. Ada rasa kecewa sih, tapi rasa itu tak berlarut-larut karena didunia nyata aku bisa bertatap muka dengan dia kurang lebih 6 jam dalam seminggu.  
Honestly, apapun yang berhubungan dengan Trio selalu aku cari tahu, masih secara diam-diam. Karena keingintahuanku mengenai Trio yang terlalu berlebihan, sampai disuatu hari, aku harus menelan kenyataan pahit, ternyata Trio sudah menyimpan perasaan suka sama sahabatnya temen aku, Dian. Satu hal yang aku rasain saat tau itu, KE-CE-WA. Iya, kecewa, bukan kecowa. Bagaimanapun juga orang yang selalu aku perhatikan setiap jengkal perpindahannya, selalu dengan rajin aku pantau setiap gerak geriknya, dan selalu menjadi moodbooster selama ini. Tapi sekarang? Seakan semuanya telah sirna, semuanya telah sia-sia.  Apalagi sekarang, didepan mataku, Trio sudah begitu dekat dengan Dian. Dalam hatiku berkata: “seandainya Trio tau perasaan aku yang sebegitu besar mencintai dia. Seandainya dari dulu aku berani ngomong ke dia. Seandainya dia bisa peka, eh bukan, harusnya dia peka!..” Cuma itu yang bisa kukatakan dalam hati, hanya berandai-andai.
Aku yang dari awal sudah menyukai Trio secara diam-diam. Dan sekarang aku pula lah yang harus menyimpan rasa kecewa yang kubuat sendiri, dalam diam. Seandainya kalau aku punya nyali waku itu, waktu sebelum Trio dan Dian mulai dekat. Pastinya semua gaakan seburuk ini. Harusnya kemarin-kemarin aku bisa ngodein sesuatu ke Trio kalau aku emang beneran cinta sama dia. Ataupun bisa deketin Rio dengan banyak modus, contohnya bisa minjem pulpen, atau apalah. Lama-kelamaan kan bisa deket. Tapi semua sudah terlambat. Ohya, untuk saat ini, aku tidak lagi percaya istilah “siapa cepat dia dapat”. Bayangin dong, aku yang udah cukup ‘karatan’ ngagumin dia, toh sampai sekarang dia gak aku miliki.
Inilah kehidupan. Kecewa sekarang, sukses masa depan. Inilah modal ku untuk kedepannya agar lebih baik.  (azura-16th)
~Selesai~

Yabegitulah seseorang yang mencintai secara diam-diam seperti Azura. Senengnya diam-diam, kecewanya juga dalam diam. Jadi, intinya ginideh, kalau gak mau kecewa karna udah lama mencintai dia diam-diam, ngomong aja sejujurnya sama doi, terserah respon nya gimana, yang penting kan udah lega. Emang mau nyimpen tuh perasaan sampe busuk? Enggak kaaan? Yaudah, inti dari segala inti; berani ngomong! 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar