Sssst. Diam! |
Diam-diam aku mulai mengagumi
mu.
Diam-diam aku mulai menyukai mu.
Diam-diam aku selalu memantau mu.
Diam-diam aku selalu
memperhatikan gerak-gerik mu.
Diam-diam aku sering melihat linimasa twitter mu.
Diam-diam aku sering mengkhayal
tentang mu.
Diam-diam aku mulai merasakan rindu.
Itulah secercah penggalan seseorang yang mencintai
secara diam-diam. Apakah kamu pernah merasakannya? Bagaimana rasanya? Awalnya
mungkin enak, tapi pada akhirnya bisa aja nyiksa diri sendiri. Bagi kamu yang
udah pernah ngerasain rasanya mencintai diam-diam, mungkin udah gaperlu
dijelasin lagi, udah pada tau lah. Nah bagi kamu yang belum pernah ngerasain,
bisa kamu baca cerita simpel dibawah ini..
Ini dia
contohnya, cerita tentang ‘mencintai secara diam-diam’..
Perkenalkan, nama aku Azura, aku termasuk cewek pemalu,
tapi gak malu-maluin lah. Kali ini aku mau nyeritain sedikit pengalaman aku
waktu masih disekolah. Ohya, ceritanya memang waktu sekolah, tapi kisahnya
disuatu bimbel ternama dikotaku.
Aku bertemu dengan seorang cowok yang menurutku sangat
menawan, disuatu bimbingan belajar. Sebut saja namanya Trio. Aku dan Trio dari sekolah yang berbeda, tidak
hal nya di bimbel, Aku berkesempatan duduk dikelas yang sama dengan Trio. Jadwal
bimbel yang 3 kali pertemuan dalam
seminggu itulah yang membuatku mulai merasakan hal-hal aneh dalam segi ‘perasaan’.
Mulai timbul perasaan kagum, mungkin karena banyak hal positif yang menurutku
hanya Trio yang punya, Trio beda dari cowok-cowok yang ada dikelas itu. Menurutku,
Trio pintar, rajin nyatat, charming, selalu
memperhatikan apa yang tentor jelaskan,
manis, gaya nya keren, cakep, lucu, ah begitu sempurna dia dimataku. Sedangkan cowok-cowok
lain yang ada dikelas itu, suka bikin rusuh, ribut, datangnya juga suka telat, bikin
konsentrasi hilang, yapokoknya mereka semua gaseperti Trio yang calm. Oke, kembali lagi ke cowok yang
aku kagumi, Trio. Dari awal aku melihat dia, aku sungguh sudah menjadi secret admirer nya dia loh. Tepat! Pengagum
rahasia. Udah gaperlu dijelasin lagi alasannya, dia menawan!
Aku mengagumi nya. Rasa kagum itu berubah jadi rasa suka.
Diam-diam Aku mulai menyukai Trio. Aku mulai sering memperhatikan
gerak-geriknya. Maklum lah, seorang secretadmirer, bisanya cuma memantau dari kejauhan. Sejak hari pertama aku jadi
pengagumnya dia, aku selalu kepoin tweet-tweet nya dia. Mungkin kamu heran kenapa
aku bisa tau uname twitternya dia? Yaaduh, udah disebutin kan tadi, aku seorang
secret admirer, apasih yang gabisa dilakuin oleh seorang secret admirer yang
berhubungan dengan doi, hanya untuk mengetahui Uname twitternya dia itu adalah
hal kecil. Walaupun gak follow-follow-an, tapi hampir setiap hari Aku selalu ngestalk linimasa twitternya Trio, tapi
sayangnya, dia jarang berkicau didunia yang lagi digandrungin mulai dari ABG
sampe Pejabat Tinggi Negara, yap! Twitter. Ada rasa kecewa sih, tapi rasa itu
tak berlarut-larut karena didunia nyata aku bisa bertatap muka dengan dia
kurang lebih 6 jam dalam seminggu.
Honestly, apapun yang berhubungan dengan Trio selalu aku
cari tahu, masih secara diam-diam. Karena keingintahuanku mengenai Trio yang
terlalu berlebihan, sampai disuatu hari, aku harus menelan kenyataan pahit, ternyata
Trio sudah menyimpan perasaan suka sama sahabatnya temen aku, Dian. Satu hal
yang aku rasain saat tau itu, KE-CE-WA. Iya, kecewa, bukan kecowa. Bagaimanapun
juga orang yang selalu aku perhatikan setiap jengkal perpindahannya, selalu
dengan rajin aku pantau setiap gerak geriknya, dan selalu menjadi moodbooster selama ini. Tapi sekarang?
Seakan semuanya telah sirna, semuanya telah sia-sia. Apalagi sekarang, didepan mataku, Trio sudah
begitu dekat dengan Dian. Dalam hatiku berkata: “seandainya Trio tau perasaan aku yang sebegitu besar mencintai dia. Seandainya
dari dulu aku berani ngomong ke dia. Seandainya dia bisa peka, eh bukan,
harusnya dia peka!..” Cuma itu yang bisa kukatakan dalam hati, hanya
berandai-andai.
Aku yang dari awal sudah menyukai Trio secara diam-diam.
Dan sekarang aku pula lah yang harus menyimpan rasa kecewa yang kubuat sendiri,
dalam diam. Seandainya kalau aku punya nyali waku itu, waktu sebelum Trio dan
Dian mulai dekat. Pastinya semua gaakan seburuk ini. Harusnya kemarin-kemarin aku
bisa ngodein sesuatu ke Trio kalau
aku emang beneran cinta sama dia. Ataupun bisa deketin Rio dengan banyak modus,
contohnya bisa minjem pulpen, atau apalah. Lama-kelamaan kan bisa deket. Tapi
semua sudah terlambat. Ohya, untuk saat ini, aku tidak lagi percaya istilah “siapa
cepat dia dapat”. Bayangin dong, aku yang udah cukup ‘karatan’ ngagumin dia,
toh sampai sekarang dia gak aku miliki.
Inilah kehidupan. Kecewa sekarang, sukses masa depan. Inilah
modal ku untuk kedepannya agar lebih baik. (azura-16th)
~Selesai~
Yabegitulah seseorang yang mencintai secara
diam-diam seperti Azura. Senengnya diam-diam, kecewanya juga dalam diam. Jadi, intinya ginideh, kalau gak mau kecewa
karna udah lama mencintai dia diam-diam, ngomong aja sejujurnya sama doi,
terserah respon nya gimana, yang penting kan udah lega. Emang mau nyimpen tuh
perasaan sampe busuk? Enggak kaaan? Yaudah, inti dari segala inti; berani
ngomong!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar