Senin, 14 September 2015

Belajar Jadi Pengusaha


Assalamu’alaikum  warahmatullahi wabarakatuh.

Bagaimana kabarnya saudara-saudariku? Semoga kalian semua selalu dalam keadaan yang terbaik. By the way ini merupakan postingan pertama saya ditahun 2015. Iya, akhir-akhir ini hampir semua media sosial jarang saya mainkan, terlebih blog ini. Itu dikarenakan bulan September 2014 lalu, laptop yang selalu menjadi tempat saya nyurahin apa yang saya pikirkan menjadi sebuah tulisan di blog ini hilang diambil orang, sehingga jangankan mau buat tulisan diblog, buat tugas kuliah saja saya harus nebeng dulu minjem laptop temen. :’)

Disamping itu, akhir-akhir ini terutama awal april lalu, saya disibukan dengan kegiatan yang baru, yang bener-bener baru. Tepat pada tanggal 1 April 2015 lalu, saya sama tante buka usaha, ya semacam belajar jadi young entrepreneur gitu deh. Fyi, usia saya  dan tante tidak terpaut jauh, saya kelahiran tahun '96, sedangkan tante kelahiran tahun '90, cuma beda 6 tahun doang, jadinya banyak hal-hal yang sepikiran. Ohya, usaha yang kami dirikan ini usahanya itu usaha perempuan banget, usaha Laundry. Awalnya sih kita mau buka toko muslimah gitu yang jual baju, rok, gamis, dan  jilbab, tapi karena keterbatasan modal yang kami miliki, yaudah deh fix nya laundry aja. Modalnya fifty-fifty dengan tante. Ohya, untuk modalnya sendiri, saya bermodal dari hasil tabungan saya yang rencananya mau dibelikan laptop, tapi berhubung uangnya masih jauh sekali dari budget harga laptop, yaudahlah dimodalkan saja untuk buka usaha, berharap usahanya lancar, modal kembali, meraih keuntungan yang berlipat-lipat. 

Pada bulan pertama, penghasilan bersih yang kita dapatkan  tidak  banyak, maklumlah belum punya banyak pelanggan. Karna ini usaha saya dan tante yang mengelolah, kita bagi-bagi tugas. Saya yang antar-jemput laundry, tante yang nungguin kiosnya. Ohya, Bos nya kita berdua, karyawannya pun kita berdua. Iya, kita emang sengaja engga pakai karyawan, karena kalo pakai karyawan nanti malah kitanya yang gadapat gaji. Hitung-hitungannya harus pandai, biar ga rugi. Maklumlah, tante anak jurusan ekonomi, paham betul masalah untung rugi. Kalo saya mah anak farmasi, yang pasti...... punya hati. *ehm*