Senin, 08 Juli 2013

Gagal?

Saya nangis, nangis bukan karena kecewa melihat hasil yang tak memuaskan, justru menangis karena terlalu sedih, saya sedih karena takbisa memunculkan lengkung senyum orangtua sore ini. Saya gagal dikesempatan ini, dugaan awal saya tepat sekali. Kemarin, saat memulainya, sifat plin-plan saya keluar, antara ingin mencoba atau tidak sama sekali. Akhirnya saya putuskan untuk mencoba. Tapi saya 'mencoba' nya tidak dengan kesungguhan, tidak dengan keseriusan. Sayapun terlalu menganggap enteng kesempatan ini. Hasil yang saya dapatkanpun sesuai dengan yang saya lakukan; kegagalan.

Kegagalan itu membuat saya lebih dekat dengan diri sendiri. Disaat gagal itu datang, yang bisa diandalkan ya cuma diri sendiri. Didalam kegagalan itu, sayapun terus mencoba menghibur diri dengan kata-kata "ORANG SUKSES SERING MENGALAMI KEGAGALAN, lihat saja orang-orang hebat didunia ini, begitu banyak kegagalan yang menghampirinya, sampai suatu ketika kegagalan itu mati, dan tumbuhlah kesuksesan yang bersinar. DAN SAYA ADALAH ORANG SUKSES PENERUS MEREKA -orang hebat-".

Saya, baru gagal beberapa kali saja sudah mengeluh.  Saya akan berusaha tetap bersyukur, saya percaya, dibalik kegagalan yang kecil tersimpan kesuksesan yang besar. Sekarang, saya gagal membuat orangtua tersenyum untuk kedua kalinya, tapi tidak untuk ketiga-empat-lima-dan-seterusnya. Saya akan berusaha membuat orangtua saya bangga atas kesuksesan saya kelak, dan selalu tersenyum melihat saya sukses. Ada Allah kok yang selalu melindungi dan membimbing saya.

Setelah kegagalan itu benar-benar datang, akhirnya saya tau arti kegagalan yang sesungguhnya, bahwa; tak ada orang yang gagal jika serius ingin mendapatkan suatu kesempatan dengan usaha keras dan doa yang khusu'. Dari kegagalan tersebut banyak hal yang bisa saya ambil pelajarannya. Mungkin usaha saya kemarin masih terlalu minim, mungkin juga Do'a saya tak sunguuh-sungguh. Allah lebih mengerti apa yang pantas untuk hambaNya. Barangkali, saya memang belum pantas untuk berhasil dikesempatan ini, mungkin dikesempatan berikutnya Allah lebih memantaskan saya. Semua itukan Allah yang ngatur, Dia yang Maha Tahu segalanya. Saya ikutin semua skenarioMu dengan bismillah, ya Allah. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar